Jakarta Arts, and Antique Seller - Berdagang Benda Antik dan Barang Tua, Benda Seni kayu/ logam, Jam vintage, NOS atau Seken
PLEASE dibaca::::::::
* Barang Antik/ Vintage/ Seken = Tidak Ada Yang Sempurna 100% seperti barang baru
* Teknologi jadoel tidak sebaik dan se-modern sekarang
* Kondisi bekas pakai/ seken, mmbt barang itu degradasi fisiknya. Jika ingin barang sempurna ada baiknya mencari produk modern saja, bukan antik.
* Khusus jam, saya tidak jual-beli item REPLIKA, semua yang ada disini adalah orisinal. Mohon jangan tanya apakah saya menjual jam KW-Reps.
* Shipping agen ekspedisi suka kasar & asal lempar, ada kasus jam tdk bekerja baik saat diterima pembeli. Pahami ini dengan kepala dingin krn problem ini diluar domain seller. Khusus jam otomatik, ini alat yg "delicate" dan sensitif dengan handling kasar saat dikirim.
* Shipping kadang terselip atau terlambat, pahami ini dengan bijaksana dan kepala dingin karena ini problem external diluar domain seller.
* Non garansi, Barang yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan kecuali ada perjanjian lbh dulu
* * Perhatian: BARANG PECAH- RUSAK- HILANG saat diperjalanan oleh ekspedisi adl diluar tanggung jawab saya sbg seller. Tidak ada garansi untuk penggantian barang.
* Tidak ada pengembalian barang/ cancellation jika barang sudah dibeli buyer atau sudah diterima buyer.


11 October 2015

Ketika pamor pusaka diraba jari tangan dan saat dilihat

Jenis pamor ada banyak di pusaka baik keris atau tombak.
Namun kali ini bukan membahas soal nama pamornya, tapi bahasan saat meraba wilahnya maka tangan akan merasakan apa, dan saat mata menatapnya. Usapan dipermukaan wilah pusaka yang penuh pamor dan saat menilai pamor itu ada beberapa penyebutannya.

Dalam buku-buku lama mengenai keris sering dijumpai berbagai istilah untuk menggambarkan keadaan dan penampilan pamor. Bahasa Jawanya: Wujud semuning pamor.

Istilah-istilah itu pada umumnya kurang begitu dikenal orang yang hidup pada masa kini. Di antaranya adalah:
1. Pamor yang mrambut, merupakan istilah penilaian pamor melalui kesan rabaan (grayangan - Jw.) - yakni pamor yang jika diraba dengan ujung jari rasanya seperti meraba rambut, Munculnya pamor semacam itu pada permukaan bilah keris bagaikan susunan helaian rambut, atau seperti serat-serat yang halus dan lembut.

2. Pamor yang ngawat, juga berkaitan dengan kesan rabaan seperti di atas, tetapi rasa rabaannya tidak sehalus pramor yang mrambut, - melainkan seolah-olah seperi rabaan jajaran kawat yang lembut.

3. Pamor yang nggajih merupakan istilah penilaian pamor melalui kesan penglihatan, yakni pamor yang tampak seperti lemak beku menempel di permukaan bilah keris. Keris atau tosan aji yang pamornya nggajih biasanya adalah keris yang bermutu rendah atau yang sering disebut keris rucahan. Keris semacam itu jika dijentik (dithinthing - Jw.) biasanya tidak berdenting.

4. Pamor mbugisan adalah istilah penilaian pamor melalui kesan penglihatan dan rabaan. Permukaan bilah keris yang pamornya tergolong mbugisan rabaannya halus, sedangkan gradasi berbedaan warna antara besinya yang hitam dan pamornya yang putih keperakan tidak nyata terlihat, tidak kontras.

5. Pamor yang nyanak adalah istilah untuk pamor Sanak atau pamor peson, merupakan istilah penilaian
pamor menurut kesan penglihatan dan rabaan. Alur-alur pola gambaran pamor ini tidak jelas, tak kontras, tetapi rabaannya sangat terasa, agak kasar. Keris berpamor sanak biasanya dibuat dari bahan pamor yang berupa mineral besi yang didapat dari daerah lain. Jika dijentik, keris dengan pamor sanak tidak berdenting nyaring.

6. Pamor yang kelem, yang yang penampillannya cukup jelas, cukup kontras, tetapi sedemikian rupa sehingga seolah yang terlihat ini hanya sebagian kecil dari keseluruhan pamor. Seolah sebagian terbesar dari pamor itu 'tengelam' di dalam badan bilah. Pamor yang kelem itu jika diraba akan terasa lumer atau halus dan lembut.

7. Pamor yang kemambang adalah kebalikan dari pamor yang kelem. Pamor ini memberi kesan seolah bagian pamor yang tertanam di badan bilah hanya sedikit saja. Jika diraba, pamor kemambang juga memberikan kesan lumer dan halus.

8. Pamor yang ngintip adalah istilah penamaan pamor yang sangat kasar perabaannya, malahan kadang-kadang di beberapa bagian terasa tajam. Pamor yang ngintip ini bisa terjadi karena dua sebab. Pertama si empu boros atau dermawan (loma- Jw.) terhadap bahan pamor yang digunakannya, sehingga jumlah bahan pamor yang digunakan berlebihan. Bisa juga terjadi karena ketidaksengajaan, yakni untuk memberikan kesan wingit pada keris itu.
Sebab yang kedua adalah si empu menggunakan bahan pamor bermutu tinggi, tetapi besi yang digunakan mutunya kurang baik, sehingga besi itu cepat aus. Sewaktu besinya sudah aus, sedangkan pamor tidak, maka pamor itu akan 'muncul' di permukaan bilah secara berlebihan.

9. Pamor yang mubyar yakni pamor yang tampak cerah, cemerlang, dan kontras dengan warna besinya. Walaupun warnanya kontras, namun jika diraba akan terasa lumer, halus.

Selain istilah-istilah yang di atas, untuk menilai pamor orang juga mengamati kondisi tertanamnya pamor pada badan bilah keris atau tosan aji lainnya. Menurut istilah Jawa, kondisi itu disebut tancebing atau tumancebing pamor.
Tancebing atau kondisi tertancapnya pamor pada badan bilah ada dua macam, yakni pandes (pandhes), yang tertanamnya pamor seolah dalam dan kokoh; dan kumambang, yaitu yang seolah-olah mengambang atau mengapung di permukaan bilah.

* Diambil dari sumber google.
**** hsgautama.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...